Dengan penambahan itu, total penderita penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia sejak tahun 2004 mencapai 103 penderita. Dari jumlah itu, sebanyak 56 penderita di antaranya berjenis kelamin laki-laki, sisanya sebanyak 47 penderita adalah perempuan.
Dinkes mencatat, sebanyak 65 penderita diketahui telah meninggal. "Sejak pendataan terakhir pada akhir 2011 hingga Februari 2012, diketahui sebanyak 19 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Rembang telah meninggal," jelasnya, Senin (5/3).
Terus bertambahnya penderita HIV/AIDS di Kabupaten Rembang cukup memprihatinkan. Apalagi sebagian menyerang ibu rumah tangga dan anak-anak. Di luar jumlah itu, diperkirakan penderita HIV/AIDS bisa terus bertambah.
"Penderita biasanya tidak menyadari penyakitnya. Jika pun telah tahu, biasanya cenderung menutup diri dan malu memeriksakan kondisi kesehatannya," terangnya.
Agar penderita HIV/AIDS tak semakin dikucilkan, Sutedjo menyebutkan, Dinkes telah mengedarkan surat imbauan kepada seluruh camat di Kabupaten Rembang agar menyosialisasikan upaya pengendalian HIV/AIDS di wilayahnya.
Pihaknya pun terus menyosialisasikan rumus ABCDE untuk menekan kemungkinan bertambahnya jumlah penderita. Sutedjo menjelaskan, penularan penyakit ini bisa dicegah dengan rumus A yakni abstain, atau tidak melakukan hubungan seks bebas, kemudian B atau be faithful yakni setia pada pasangan.
Rumus C yakni cegah dengan menggunakan kondom. Sementara D yakni dihindari penggunaan jarum suntik secara bersama-sama. "Yang terakhir yakni E, yakni edukasi dengan mengajarkan dan mengajak warga masyarakat untuk hidup sehat dan tidak melanggar normal agama," jelasnya. (Saiful Annas / CN31 / JBSM)
(Sumber: suaramerdeka.com, 05 Maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar