Masjid Jami’ Rembang berada di sebelah barat alun-alun kota Rembang. Kompleks Masjid ini berada di dusun Kauman, desa Kutoharjo, kecamatan Rembang. Posisi Masjid dibangun diatas batur setinggi satu meter, sehingga lebih tinggi dari areal disekitarnya. Kompleks Masjid ini dikelilingi oleh tembok bata setinggi satu setengah meter. Sebagaimana biasanya masjid di Pantai Utara Jawa pada khususnya dan masjid lain di Indonesia pada umumnya, bangunan induk masjid berbentuksegi empat dengan lebar sisi sekitar 40 cm. Pada sisi barat ruangan bagian bangunan utama ini terdapat relung mihrab yang fungsinya sebagai tempat “pengimaman” atau tempat imam memimpin sholat. Sementara itu, di sebelah utara nihrab masih terdapat mimbar yang terbuat dari kayu jati yang diukir dengan motif tumpal, sulur-sulur, dan tumbuh-tumbuhan. Fungsi mimbar adalah sebagai tempat khotib (orang yang memberi khotbah pada sholat Jum’at). Di ambang mimbar ini terdapat inskripsi dengan menggunakan huruf Arab. Demikian juga inskrip dengan huruf Arab juga bisa didapatkan diatas pintu masuk ruang utama. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat sokoguru yang terbuat dari kayu jati yang berbentuk segi empat. Sebagaimana masjid lain, Masjid Jami’ Rembang juga memiliki tambahan serambi.
Bila dilihat dari inskripsi yang
ada, maka dapat dipastikan bahwa masjid Jami’ Rembang ini didirikan tahun 1814
M oleh Bupati Rembang yang bernama adipati Condrodiningrat. Meskipun
masjid ini telah mengalami enam kali pemugaran, namun bentuk aslinya terjaga.
Sebagaimana
prototipe masjid kuno di Indonesia, kawasan masjid juga selalu menjadi ko,pleks
pemakaman. Di belakang masjid (sebelah barat) terdapat bangunan cungkup dengan
model arsitektur Eropa yang cukup megah. Dengan ketinggian batur sekitar satu
meter, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah
makam yang ada didalamnya. Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam
Pangeran Sedo Laut, meskipun di dalamnya terdapat paling tidak lima buah makam.
Secara berjajar dari
barat ke timur makam-makam tersebut adalah :
(1).Makam
Adipati Condrodiningrat dengan menggunakan jirat dari semen dan nisan berbentuk
kurawal yang terbuat dari batu putih. Makam ini berangka tahun 1289 Hijriyah.
(2).Makam
istri Adipati Condrodiningrat dengan jirat dan nisan yang hampir sama dengan
makam suaminya. Nisan ini berangka tahun 1291 Hijriyah.
(3).Makam
Raden Tumenggung Pratiktoningrat atau Kanjeng Pangeran Sedo Laut dengan jirat
yang terbuat dari susunan bata dan nisan yang sudah terbuat dari semen. Pada
nisan terdapat angka tahun 1757 menurut angka tahun Kawa atau 1831 Masehi.
(4).Makam istri Kanjeng Pangeran Sedo Laut
dengan jirat dan nisan yang hampir sama dengan suaminya. Hanya saja pada makam
ini tidak bisa ditemukan angka tahun.
(5).Makam istri Patih Pati, yaitu Raden Ayu
Sasmoyo dengan jirat dan nisan yang hampir sama dengan makam ke-3 dan ke-4
dengan tanpa angka tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar