Di
kalangan masyarakat setempat Sayid Abu Bakar dikenal juga sebagai Mbah Santi
Puspo atau Mbah Imam. Ia dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai salah satu
penyebar Islam yang yang tertua di daerah Lasem dan sekitarnya. Di daerah itu,
Sayid AbuBajar menyebarkan agama Islam bersama dengan murid-muridnya. Ia
Mendirikan pesantren di kawasaan dususn Caruban yang dikelililingi oleh
perkanpungan penduduk. Dusun ini letaknya tidak jauh dari pantai, yaitu sekitar
200 meter saja. Berdasarkan penelituian archeologi situs Caruban merupakan
salah satu situs tertua sebagai perkampungan pada masa awal kota lasem.
Setelah meninggal, Sayid Abubakar
dimakamkan didusun Caruban, desa Gedongmulyo, kecamatan Lasem bersama dengan
para santrinya. Bahkan pada saat ini kompleks makam itu juga digunakan oleh
penduduk sebagai tempat pemakaman umum. Makam Sayid Abubakar berada di dalam
bangunan cungkup sederhana yang aslinya terbuat dari bata merah yang
kemungkinan berasal dari sekitar abad XV. Sementara itu serambi cungkup
tampaknya merupakan bangunan baru yang berfungsi untuk ruang tunggu para
peziarah. Jirat makam ini masih relatif baru karena sudah berbahan semen.
Menurut keterangan yang ada memang aslinya makam ini tidak berjirat. Adapun nisan
makam ini masih sli yaitu nisan yang berbentuk kurawal berhiaskan motif
sulur-sulur dan berbahan batu karang. Di sebelah timur batu cungkup terdapat
batu bata yang berserakan dan bekas pondasi persegi panjang keliling.
Kemungkinan sisa-sisa pondasi dan batu bata tersebut merupakan tembok keliling
makam yang sudah lapuk dimakan usia. Namun demikian ada yang mengatakan bahwa
serakan batu bata dan fondasi tersebut merupakan bekas candi pra-Islam yang
sudah rusak. Belum jelas apakah bekas candi itu candi itu kemudian difungsikan
sebagai mushola bagi orang islam atau dibiarkan begitu saja. Aneh sekali bahwa
tanah yang berada di dalam di sebelah timur makam Sayid Abubakar ini lebih
tinggi posisinya dibandingkan dengan letak makam itu sendiri. Sebelum mencapai
pintu masuk cungkup makam ini terdapat sumur tua yang diyakini sebagai sumur
peninggalan Sayid Abubakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar