Rabu, 24 Desember 2014

Maka, BERMIMPILAH


Berawal dari mimpi, kemudian menjadi kenyataan. Terkadang kenyataan lebih heboh dari mimpi tersebut. Seperti Soekarno-Hatta, Presiden dan Wakil Presiden kita punya mimpi akan kemerdekaan Indonesia. Yang terjadi kemudian tidak terduga, seperti yang kemudian kita nikmati saat ini. Benar-benar sebuah Rahmat Allah SWT yang luar biasa. Dan Anda pun pasti punya mimpi, kejarlah mimpi tersebut. Di bawah ini ada artikel bagus dari Studenpreuner yang patut kita baca untuk dijadikan cambuk semangat. sumangga.....

Jangan Biarkan Orang Lain Mencuri Mimpi Anda“Bermimpilah seakan-akan Anda akan hidup selamanya. Hiduplah seakan-akan Anda akan mati hari ini.” James Dean.
*Catatan Editor: Tiap hari Sabtu dan Minggu, Studentpreneur akan menerbitkan artikel bersifat tips dan opini milik ahli-ahli luar negeri yang disegani. Para ahli mengirimkan naskah dalam bahasa inggris, dan kami terjemahkan untuk Anda. Kali ini penulis adalah Ron Smith, aktor film di Amerika. Mimpi adalah hal paling penting bagi pebisnis, dan Ron Smith berhasil menggambarkannya dengan baik!*

Dari waktu kita membuka mata kita, kita sudah menggapai dan menggenggam sesuatu.Dan hampir di waktu yang sama, kita diberi tahu bahwa kita tidak bisa memilikinya. Namun tetap, semua mimpi dan cita-cita dibuat untuk kita, sebagai manifesto atau bayangan tentang siapa kita, akan jadi apa kita, dan apapun yang kita lakukan dalam hidup. Banyak dari kita yang tidak mengenali mimpi kita, mengacuhkannya, atau bahkan tidak tahu bahwa mereka ada, sehingga kita terjebak, seperti budak dalam kehidupan hanya untuk sekedar bisa bertahan. Bagi orang-orang tersebut, mimpi adalah sesuatu yang tidak nyata, hanya dongeng dalam mimpi, bukan nasib kita. Namun sebenarnya, mimpi kita adalah kekuatan kita, sumber kehidupan kita, dan tujuan kenapa kita dilahirkan.
Beberapa saat setelah ulang tahun kelima, Mozart menciptakan empat concerto piano pertamanya. Mozart tahu apa tujuan hidupnya bahkan sebelum kita semua belajar membaca dan menulis, dan Mozart mulai untuk menjadikannya nyata. Bagaimana kalau seandainya dia tidak melakukannya, menunggu hingga kehilangan kesenangan dalam menciptakan? Bagaimana kalau seandainya seseorang mengatakan bahwa dia tidak punya talenta, terlalu muda untuk menciptakan komposisi, dan Mozart mendengarkan kritik tersebut, tidak mengikut kata hatinya? Bagaimana kalau dia melihat ke arah lain ketika pertama kali dia mendengar alat musik atau saat music pertama kali bermain di kepalanya?
Sayangnya, dalam dunia yang penuh keegoisan dan individu, kecemburuan, dan kurangnya visi, hal ini banyak terjadi pada kita. Kecuali kita hanya mendengar isi hati saja, kita biasanya mulai meragukan mimpi kita, dan kemungkinan untuk bisa memperolehnya. Kita mendengarkan semua alasan negatif dan kemungkinan gagal yang besar dari orang-orang yang tidak pernah tahu siapa kita, dan mereka mengucapkannya dari tempat yang jauh, hanya melalui sudut pandang mereka yang sempit. Bayangkan saja ketika kita menyetir, kita disuruh fokus dan mendengarkan arahan dari orang buta yang duduk di kursi belakang. Dan kita sering terjebak dalam pemikiran apakah mimpi tersebut bisa menjadi kenyataan, apakah boleh untuk gagal, atau lebih parah, kita jadi berpikir untuk sama sekali tidak mencoba.

Pelukis Amerika terkenal Thomas Benton mengatakan: “Seniman hanya gagal ketika dia telah berhenti bekerja.”Dengan kata lain, Anda adalah apa yang Anda percayai, lalu melakukan apa yang Anda ingin lakukan, “panggilan hati”. Dan apabila Anda tidak melakukannya, Anda telah gagal. Anda tidak akan pernah gagal apabila melakukan panggilan hati tersebut. Tidak ada hasil seni yang sama dengan yang lain. Namun apabila Anda tidak berusaha menyelesaikannya, ketika Anda mengizinkan seseorang mencuri impian Anda, menutup cita-cita Anda, menahan Anda bergerak maju untuk memenuhi panggilan hati, itulah saat dimana Anda gagal secara menyedihkan.
Ironisnya, ketika Anda mengikuti mimpi dan memberikan yang terbaik, tidak ada kegagalan, tidak ada kekalahan, hanya ada perjalanan untuk menggerakkan sesuatu yang lebih dalam di hati Anda. Seberapa keras Anda bekerja untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah pilihan Anda sendiri. Namun, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah jangan izinkan siapapun mencuri mimpi dari diri Anda. Anda harus mempunyai kulit seperti badak dan kegigihan sekuat benteng Fort Kox. Barulah Anda tidak akan diintimidasi oleh orang lain.

Sejak awal Saya menulis Saya mendapatkan banyak hinaan dan dukungan, sesuatu yang umum bagi penulis.
Saya tahu ada sesuatu di dalam diri yang terhubung dengan kata dan cerita, dengan puisi dan jalur hidup, dan Saya akan menjadi sesuatu dengannya. Ini bukan soal berapa banyak uang yang akan Saya hasilkan; ini soal tidak ingin melakukan hal lain dan hanya ingin melakukan hal yang Saya cintai. Orang lain banyak yang heran kenapa Saya melakukan ini. Saya percaya bahwa Saya lebih hebat, lebih cemerlang, dan lebih berbakat dari mereka. Saya selalu heran dengan begitu banyaknya hal negative dalam masyarakat, hingga banyak orang yang sering meragukan pilihan hidup orang lain, tentang kenapa jiwa kita mengejar sesuatu, dan terkadang kritik tersebut datang dari orang yang dekat dengan kita.

Saya tahu bahwa hal tersebut adalah reaksi yang buruk. Mengherankan namun sangat menakjubkan. Kenapa tidak semua orang berkata, “Oh, pilihan karirmu hebat sekali, kejarlah! Saya ingin sekali melihat karyamu”, sesuatu yang akan selalu Saya ucapkan bila mendengar mimpi seseorang. Namun Saya menyadari bahwa kebanyakan orang akan berusaha menjatuhkan Anda, sesering mereka dijatuhkan oleh orang lain, oleh kehidupan, oleh keraguan, dan tidak percaya diri. Mereka akan berusaha membenarkan alasan untuk tidak bermimpi, untuk tidak mencoba, dan mereka akan berusaha mati-matian agar Anda juga tidak mengejar mimpi Anda. Mereka sangat semangat untuk menggagalkan Anda. Meskipun Saya sangat tertarik dan yakin terhadap keajaiban dan kekuatan kata-kata, mereka terlalu takut terhadap mimpi tersebut, sehingga sering menghina dan mengarang fakta bahwa Saya tidak berbakat.

Saya ingat seseorang berkata, “Ada banyak orang yang lebih pintar dari Saya dan kamu, Ron,” seperti seakan-akan IQ yang paling penting, lebih penting dari kecerdasan imajinasi. Seperti seakan-akan jiwa dan hati bukan hal penting dalam karya. Dari awal, tidak ada rancangan untuk seniman: penulis, pelukis, pembuat puisi, penyanyi, aktor, dancer, semuanya berbeda, dan semuanya memiliki cara sendiri untuk berkontribusi, menunjukkan kebenaran. Saya kagum dengan beberapa penulis, bosan dengan beberapa lainnya, namun tidak pernah sekalipun menghina mimpi seseorang untuk menulis. Saya yakin dalam sebuah titik, seseorang bisa menulis sesuatu yang orang lain tidak bisa, yang akan dibaca dan dikagumi sampai ribuan tahun.
Kritikan negatif akan sering Anda terima apabila Anda seniman. Baca saja kisah sukses penulis dan seniman, pasti banyak cerita tentang bagaimana keluarga dan lingkungan mereka melarang mereka untuk mengikuti mimpi. Keluarga Picasso sangat menghina karyanya, mengatakannya vulgar. Ayahnya adalah seorang pelukis pemandangan biasa, dan sangat takut melihat karya Picasso yang melukis orang sirkus, orang miskin, orang jalanan, preman dan pelacur. Keluarga dari Bruce Dern, artis terkenal, juga sangat melarang dia menjadi actor. Keluarganya percaya bahwa profesi artis menurunkan derajat mereka, yang merupakan politikus ahli. Namun, Bruce tidak peduli, akting dia sangat bagus, dan benar-benar mengejar mimpinya sendiri, terus berjuang untuk mewujudkannya.

Karena mimpi Anda bukan milik orang lain.
Mimpi Anda adalah milik Anda. Keluarga, teman, dan orang asing mungkin punya rencana untuk Anda, melihat Anda melalui lensa mereka sendiri, imajinasi terbatas, ego mereka sendiri, serta menghargai hal-hal yang berbeda dengan Anda. Mereka mungkin merasa akan menyelamatkan Anda dengan melarang. Ada banyak alasan untuk orang lain mencuri mimpi Anda, baik sengaja ataupun tidak, namun alasan mereka benar-benar tidak penting. Tidak ada yang tahu siapa diri Anda, tidak ada kecuali Anda sendiri, lalu kenapa mereka merasa tahu tentang takdir dan tujuan hidup Anda? Bagaimana orang lain bisa yakin mereka tahu tentang mimpi Anda?

Seseorang pernah mengatakan, apabila Anda bertanya pada diri sendiri tentang sesuatu yang serius, ketika Anda satu-satunya yang mendengarkan, Anda harus menjawab dengan jujur. Itu juga berkaitan dengan mimpi Anda. Apabila Anda bertanya tentang apa mimpi yang membuat Anda semangat, entah itu baru muncul atau sudah dari kecil, Anda tidak boleh mengizinkan seseorang mencurinya dari Anda. Terus kejar dengan semangat membara, yang semakin besar ketika dihina oleh orang lain. Buang semua kata negatif, reaksi, dan hinaan yang membuat Anda keluar jalur. Bekerjalah tiap hari meskipun banyak anjing menggonggong di sekitar Anda, hingga tidak ada lagi orang yang ragu pada Anda, hingga pencuri mimpi tersebut tidak bisa lagi mencuri mimpi Anda.

Mimpi Anda adalah milik Anda, dan hanya untuk Anda. Tidak ada yang bisa mengambilnya dari Anda selama Anda tidak mengizinkannya. Apabila Anda tidak mengejarnya, tidak akan ada yang mengejarnya.
Bawa mimpi Anda dalam kehidupan dan berlarilah bersamanya!
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Marina]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar