Kamis, 13 Mei 2010

Rembang Zaman Kerajaan Islam

Pada jaman Kerajaan Demak dan kemudian jaman pajang, daerah Lasem tampaknya secara bergantian berada dibawah kekuasaan dua kerajaan tersebut, atau paling tidak mengakui rajanya sebagai yang tertinggi diantara mereka. Hal itu dapat diketahui misalnya, ketika Raja Pajang dilantik sebagai Sultan pada tahun 1581, yaitu Jakatingkir atau Sultan Hadiwijaya, dihadiri oleh raja-raja Sedayu,Tuban, Pati, Lasem,dan raja-raja pantai Jawa Timur lainnya.43 Menurut De Graaf hal ini sebagai bukti bahwa kedudukan Sultan Pajang dianggap sebagai Maharaja oleh raja-raja atau penguasa-penguasa kota-kota pelabuhan Pesisiran Timur.44 Walaupun mereka bukan merupakan vasal dari Pajang, paling tidak mereka mengakui Sultan Pajang sebagai Raja Islam dan Sultan dari para raja-raja atau penguasa kota-kota pelabuhan di Pasisiran Timur. Dalam hal ini saling hubungan mereka adalah bersifat bersahabat.

Ekspansi terakhir Senopati untuk menguasai kota-kota pantai adalah ke Tuban pada tahun 1598-1599, menurut De Graaf tidak berhasil berdasarkan kesaksian orang Belamda pada waktu itu ternyata belum dikuasai Mataram. Sebaliknya kota Pelabuhan Jepara berhasil dikuasai Mataram pada tahun 1521 A.J. seperti tertulis dalam Babad Sengkala”bedhahe kalinyamat”.

Menurut De Graaf sama dengan tahun 1599 A.D.y ternyata cocok dengan catatan orang-orang Eropa. Setahun kemudian yaitu tahun 1600, daerah Pati yang penguasanya adik ipar Senopati, menentang Mataram dan berhasil ditaklukkan dengan demikian sampai wafatnya Senopati pada tahun 1601,Mataram telah meluaskan kekuasaannya di pedalaman Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, namun hanya sebgian saja kerajaan-kerajaan pantai yang berhasil dikuasainya, yaitu Demak, Jepara, dan Pati. Pada masa ini tidak terdengar kata Rembang. Apabila Rembang termasuk wilayah kekuasaan Lasem, dan Lasem sendiri merupakan  bagian dari wilayah kerajaan Tuban, maka pada masa senopati, Rembang belum dikuasai oleh Mataram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar