Kamis, 22 April 2010

Rembang, Setting Historis

B. Setting Historis
Pada masa Kerajaan Majapahit, Rembang sebagai kota ataupun wilayah yang sudah berpemerintahan sendiri ataupun menjadi bagian darisuatu Negara bagian kerajaan Majapahit masih belum bisa di buktikan dengan jelas dan tepat. Hal ini di sebabkan sumber-sumber atau bukti-bukti tertulis yang menceritakan Rembang dalam aktivitas kota maupun pemerintah daerah tidak banyak di sebutkan. Berdasarkan sumber tertulis masa Majapahit, nama Rembang memang telah di sebutkan di dalam Kitab Negara Kertagama pada Pupuh XXI sebagai berikut:” …Menuruni surah melintasi sawah, lari menuju Jaladipa, Talapika, Padali, Arnon dan Panggulan langsung ke Payaman. Tepasana ke arah kota Rembang sampai di Kemirakan yang letaknya di pantai lautan”.

Meskipun demikian, kota-kota pantai di pantai Utara Jawa dari beberapa sumber baik di dalam maupun dari luar telah di sebutkan eksistensinya. Antonio Pigafetta, seorang pelaut dari Italia, yang pernah mengadakan perjalanan ke beberapa tempat di Indonesia.Dalam catatan perjalanannya pada tanggal 26 Januari sampai 11 Pebruari telah menyebutkan beberapa nama kota di wilayah itu. Olehnya di dengar kabar, bahwa kota-kota penting yang terdapat dalam ilmu bumi, yaitu Majapahit, Mentraman, Djepara, Sedaya, Gresik, Surabaya dan Bali.

Nama Rembang bersama-sama dengan kota-kota pantai lainnya di Jawa juga muncul dalam sumber tertulis yang berasal dari Tome Pires. Di sebutkan oleh Tome Pires, (1512-1515) antara lain : New Comes Java and we must speak of the King within the hinterland. The land of Cherimon(Cheroboam), the land of Jepara, Theland of Losari(Locuri), The land of Tegal (Tegegual), The land of Semarang (Camaram), The land of Demak (Demma), Tidunan (Tudunar),the land of Jepara, the land of Rembang (Remee), the land of Tuban (Toban),the land of Sidayu (Cedayo), the land of Gresee (Agacif), the land of Surabaya (Curabaya),the land of Gamta, the land of Blambangan, the land of Pajarakan (Pajaracam), the land of Gamta,the land of Panarukan (Panarunca), the land of Chamdy, and when is ended we will speak of the great island of Madura.

Sumber: Buku “Menggali Warisan Sejarah Kab. Rembang” Kerjasama Kantor Departemen Pariwisata dengan Pusat Studi Sejarah dan Budaya Maritim Undip Semarang Tahun 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar