Jumat, 09 Juli 2010

Rembang dan Mataram Kartasura

Pada masa Amangkurat I Rembang belum merupakan daerah kabupaten yang berdiri sendiri, akan tetapi masih sebagai bagian dari wilayah kekuasaan “Gubernur” Pati, bersama-sama dengan daerah Juwana dan Pajangkongan.

Pada jaman Mataram Kartasura yang mulai pada tahun 1680, daerah Rembang termasuk dalam wilayah Pasisiran Timur. Hal ini dapat diketahui dalam  sistem politik dan pembagian wilayah yang berlaku pada waktu itu, yaitu yang terdiri dari wilayah Kutagara atau Kuta Negara, wilayah Negara Agung, wilayah Mancanegara dan wilayah Pasisiran.

Wilayah Kuta Negara merupakan wilayah inti dari Kerajaan Mataram. Di Kutagara inilah terletak kraton yang sekaligus merupakan pusat kerajaan tempat tinggal raja beserta para keluarganya dan para pejabat tinggi kerajaan  Kutagara jug merupakan pusat kerajaan yang berfungsi sebagai Ibukota, tempat raja dan para pejabat tinggi kerajaan mengendalikan pemerintahan diseluruh wilayah kerajaan.

Di luar wilayah Kutagara yang sesungguhnya juga masih merupakan wilayah inti kerajaan adalah wilayah Negara Agung. Wilayah ini mengitari wilayah Kutagara, dan di wilayah itulah terletak Tanah-tanah lungguh atau Tanah Aponage para bangsawan kraton dan pejabat tinggi kerajaan yang tinggal di Kutagara.

Sesuai dengan arah dan letaknya, terdapat dua wilayah Mancanegara, yaitu Mancanegara Barat dan Mancanegara Timur. Berbeda dengan wilayah Negara Agung, di wilayah Mancanegara tidak terdapat tanah-tanah lungguh atau aponage dari para pejabat tinggi dan bangsawan kraton.

Wilayah Pasisiran adalah wilayah kerajaan yang letaknya paling jauh dari pusat kerajaan.Sesuai dengan arah dan letaknya, wilayah Pasisiran juga dibagi menjadi dua bagian yaitu Pasisiran Timur dan Pasisiran Barat. Sampai pada masa pemerintahan raja Paku Buwana II di Kartasura, wilayah Pasisiran Barat masih meliputi daerah-daerah : Pekalongan (8.000 karya); Brebes dan Bentar (3.040 karya); Tegal (4.000 karya); Demak (6.000 karya); Kaliwungu (2.300 karya); Kendal (2.000 karya); Batang (2.000 karya); Pemalang (2.000 karya); Wilayah Pasisiran Timur meliputi daerah-daerah : Jepara (4.000 karya); Kudus (1.000 karya);; Cengkal (700 karya); Pati (4.000 karya); Juwana (1.000 karya); Rembang (500 karya); Pajangkungan (300 karya); Lamongan (1.000 karya); Gersik (2.800 karya); Surabaya ( 6.000 karya) Pasuruhan dan Bangil (3.000 karya); Madura (18.000 karya).51

Dari data-data mengenai luas masing-masing daerah di wilayah Pasisiran ternyata daerah Rembang hanya meliputi luas 500 karya. Hal itu bukan berarti bahwa daerah Rembang merupakan wilayah yang sempit, akan tetapi kemungkinannya adalah bahwa jumlah keluarga petani atau yang pada jaman itu disebut dengan istilah cacah atau karya masih relatif sedikit. Banyaknya bau atau karya di suatu daerah menunjuk pada banyaknya petani penggarap yang mengerjakan tanah-tanah persawahan dan terkena pajak. Oleh karena itu daerah Rembang yang sebagian wilayahnya pada waktu itu merupakan daerah hutan yang terkenal dengan kayu jatinya, tidak diperhitungkan dalam administrasi Jawa yang mendata banyaknya cacah (keluarga petani).

Bagaimana arti penting daerah Rembang bagi Mataram, khususnya dari segi ekonomi kurang bisa diketahui secara rinci/lengkap, karena langkanya sumber-sumber lokal (pribumi) yang bisa memberi informasi mengenai hal itu. Oleh karena itu hanya sumber Belandalah (VOC),walaupun hanya terbatas, dapat memberikan petunjuk mengenai potensi ekonomi daerah Rembang.
Pada masa itu Rembang sudah menjadi tempat yang sangat penting dan segi ekonomi, terutama karena Rembang merupakan pelabuhan yang cukup ramai, khususnya untuk penjualan dan pengangkutan kayu. Kayu jati sebagai bahan bangunan yang mahal harganya dihasilkan dari hutan-hutan dari daerah Rembang, Lasem, Blora hingga Jipang (cepu). Di samping itu sejak lama Rembang telah menjadi tempat produksi kapal bagi keperluan dagang maupun perang. Pada tahun 1651 misalnya VOC untuk pertama kali membuat 3 kapal kici (yacht) di Rembang. Dalam hal ini VOC banyak memanfaatkan tukang-tukang setempat dan juga bahan baku kayu jati yang memang tersedia dalam jumlah yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar