Jumat, 09 Juli 2010

Rembang Kaya akan Kayu Jati

Dari sumber VOC tahun 1778 dapat diketahui bahwa daerah Rembang pada waktu itu tidak dikepalai oleh seorang bupati. Dalam sumber tersebut terdapat daftar banyaknya balok kayu bangunan yang harus diserahkan oleh berbagai bupati di Pantai Utara Jawa kepada Kompeni yaitu sebagai berikut:


a. Bupati Brebes ……………………….500 balok
b. Bupati Pekalongan dan Batang……….800 balok
c. Bupati Jepara…………………………1800 balok
d. Bupati Kendal, Kaliwungu dan Semarang…..2000 balok
e. Bupati Kudus………………….500 balok
f.  Bupati Pati……………….900 balok
g. Bupati Juwana…………………….300 balok
h. Bupati Lasem …………………………..600 balok
i.  Bupati Tuban………………………1000 balok
j.  Kepala hutan (Boschoofden) Rembang…………….2000 balok

Dari sumber diatas menunjukkan bahwa tampaknya Rembang pada waktu itu mempunyai ibukota Kabupaten di Lasem. Hanya saja oleh karena potensi kayu yang besar di Rembang, maka Kompeni mengangkat kepala hutan (Boschoofden) sebagai pengelolanya.

Sebagai dampak positi f adanya industri perkapalan di Lasem pada jaman kolonial adalah mendorong penduduk sekitarnya untuk mengembangkan kerajinan rumah tangga (home industry) yang berupa suku cadang atau perlengkapan perahu antara lain kain layar, tali temali dan sebagai nya. Di samping itu penduduk di beberapa desa yang tinggal di tepi pantai juga melakukan usaha penangkapan ikan di laut sebagai mata pencaharian pokok mereka secara turun temurun. Usaha lain dari nelayan/penduduk di tepi pantai adalah pengeringan ikan, pembuatan garam yang diperdagangkan (eksport) ke daerah-daerah lain.66

Ketika VOC mengalami kebangkrutan dan tidak dapat lagi melaksanakan tujuan kolonialnya secara efektif untuk kepentingan negeri induk, maka sebagai gntinya dibentuk pemerintahan kolonial berdasarkan UUD Belanda pada tahun 1798.67 Pada saat VOC secara resmi dinyatakan bubar,68 daerah Pantai Utara Jawa merupakan salah satu daerah yang berhasil dikuasai oleh VOC, termasuk di dalam nya daerah Rembang. Dengan demikian daerah Rembang sejak saat itu berstatus sebagai daerah jajahan dibawah kekuasaan Kolonial Belanda.

Sumber: Buku “Menggali Warisan Sejarah Kab. Rembang” Kerjasama Kantor Departemen Pariwisata dengan Pusat Studi Sejarah dan Budaya Maritim Undip Semarang Tahun 2003

1 komentar:

  1. Wah hal ini membuktikan bahwa memang benar nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut pelaut ulung..

    BalasHapus